EVOLUSI E-BUSINESS PADA PERUSAHAAN
Posted by rieka on 19.27 with No comments
Secara alami, perusahaan konvensional yang berniat untuk
mengimplementasikan E-Business biasanya akan melalui tahapan evolusi.
Perubahan secara perlahan-lahan merupakan suatu kewajaran karena selain
manajemen tidak mau mengambil resiko besar, biasanya yang bersangkutan
masih ingin melihat seberapa “visible” medium internet dimanfaatkan
untuk meningkatkan kinerja bisnisnya (wait-and-see).
Mayoritas dari
perusahaan-perusahaan ini biasanya akan menjalani 6 (enam) tahapan
pengembangan E-Business (Hartman, 2000) seperti yang diperlihatkan pada
diagram berikut.
- Brochurware
Pada tahap pertama, perusahaan biasanya menggunakan internet sebagai
medium untuk berpromosi (marketing). Istilah “brochurware” sendiri
memiliki makna dipergunakannya internet sebagai sarana untuk
mengembangkan brosur elektronik.
Jenis-jenis informasi standar yang
biasa diletakkan dalam situs perusahaan adalah: profil perusahaan,
informasi produk dan pelayanan yang ditawarkan, nomor telepon yang dapat
dihubungi, dan lain sebagainya. Pada dasarnya yang terjadi pada tahap
ini adalah dipergunakannya internet sebagai medium komunikasi satu arah,
dimana para calon pelanggan dapat melakukan pencarian (browsing)
informasi sehubungan dengan seluk beluk perusahaan melalui
fasilitas-fasilitas pada situs terkait.
- Customer Interactivity
Sesuai dengan namanya, pada tahapan berikut perusahaan mulai
mengembangkan kemampuan aplikasi situsnya untuk memungkinkan terjadinya
komunikasi dua arah (dialog) antara perusahaan dengan para konsumennya
(atau calon pelanggan).
Contohnya adalah fasilitas interactive chatting
yang memungkinkan para pelanggan untuk secara interaktif berdiskusi dan
melakukan tanya jawab dengan bagian customer service perusahaan secara
real time, atau yang lebih canggih lagi melalui fasilitas multimedia
semacam tele conference yang memungkinkan seorang pelanggan untuk
bertatap muka dengan manajemen perusahaan melalui kamera. Prinsip yang
dikembangkan di sini adalah untuk menciptakan relasi atau hubungan
interaktif dengan konsumen sebagai salah satu faktor yang menentukan
aspek kepuasan dan loyalitas pelanggan. Yang perlu dicatat adalah,
secara internal perusahaan, terkadang dibangun pula suatu mekanisme yang
memudahkan para karyawan (manajemen dan staf) untuk melakukan
komunikasi efektif (interaktif) melalui penggunaan teknologi informasi.
Contohnya adalah penerapan konsep intranet dan groupware sebagai sarana
untuk komunikasi, kooperasi, dan kolaborasi.
- Transaction Enabler
Tahap selanjutnya adalah pengembangan suatu aplikasi yang memungkinkan
terjadinya transaksi bisnis secara elektronik (E-Commerce). Paling tidak
terdapat dua jenis transaksi bisnis yang umumnya terjadi. Jenis pertama
adalah mekanisme pembelian produk atau jasa oleh konsumen melalui
internet. Aktivitas perdagangan seperti pemilihan barang melalui
katalog, penawaran harga, sampai dengan pembayaran semuanya dilakukan
melalui fasilitas yang tersedia di situs perusahaan. Jenis transaksi
kedua adalah yang terjadi antara perusahaan dengan rekanan bisnisnya.
Contoh klasiknya adalah pembelian barang-barang yang dibutuhkan
perusahaan melalui jaringan ekstranet, yaitu infrastruktur teknologi
informasi yang menghubungkan perusahaan dengan pemasok barangnya
(supplier).
Sumber: Amir Hartman et al, 2000
0 komentar:
Posting Komentar